welcome

Kamis, 03 Februari 2011

kerusakan alam (Kerusakan Hutan (Deforestasi) Di Indonesia)

Kerusakan hutan (deforestasi) masih tetap menjadi ancaman di Indonesia. Menurut data laju deforestasi (kerusakan hutan) periode 2003-2006 yang dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan, laju deforestasi di Indonesia mencapai 1,17 juta hektar pertahun.
Bahkan kalau menilik data yang dikeluarkan oleh State of the World’s Forests 2007 yang dikeluarkan The UN Food & Agriculture Organization (FAO), angka deforestasi Indonesia pada periode 2000-2005 1,8 juta hektar/tahun. Laju deforestasi hutan di Indonesia ini membuat Guiness Book of The Record memberikan ‘gelar kehormatan’ bagi Indonesia sebagai negara dengan daya rusak hutan tercepat di dunia.
Dari total luas hutan di Indonesia yang mencapai 180 juta hektar, menurut Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan (Menteri Kehutanan sebelumnya menyebutkan angka 135 juta hektar) sebanyak 21 persen atau setara dengan 26 juta hektar telah dijarah total sehingga tidak memiliki tegakan pohon lagi. Artinya, 26 juta hektar hutan di Indonesia telah musnah.
Selain itu, 25 persen lainnya atau setara dengan 48 juta hektar juga mengalami deforestasi dan dalam kondisi rusak akibat bekas area HPH (hak penguasaan hutan). Dari total luas htan di Indonesia hanya sekitar 23 persen atau setara dengan 43 juta hektar saja yang masih terbebas dari deforestasi (kerusakan hutan) sehingga masih terjaga dan berupa hutan primer.
Penyebab Deforestasi. Laju deforestasi hutan di Indonesia paling besar disumbang oleh kegiatan industri, terutama industri kayu, yang telah menyalahgunakan HPH yang diberikan sehingga mengarah pada pembalakan liar. Penebangan hutan di Indonesia mencapai 40 juta meter kubik setahun, sedangkan laju penebangan yang sustainable (lestari berkelanjutan) sebagaimana direkomendasikan oleh Departemen Kehutanan menurut World Bank adalah 22 juta kubik meter setahun.
Penyebab deforestasi terbesar kedua di Indonesia, disumbang oleh pengalihan fungsi hutan (konversi hutan) menjadi perkebunan. Konversi hutan menjadi area perkebunan (seperti kelapa sawit), telah merusak lebih dari 7 juta ha hutan sampai akhir 1997.
Dampak Deforestasi. Deforestasi (kerusakan hutan) memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan alam di Indonesia. Kegiatan penebangan yang mengesampingkan konversi hutan mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan yang pada akhirnya meningkatkan peristiwa bencana alam, seperti tanah longsor dan banjir.
Dampak buruk lain akibat kerusakan hutan adalah terancamnya kelestarian satwa dan flora di Indonesia utamanya flora dan fauna endemik. Satwa-satwa endemik yang semakin terancam kepunahan akibat deforestasi hutan misalnya lutung jawa (Trachypithecus auratus), dan merak (Pavo muticus), owa jawa (Hylobates moloch), macan tutul (Panthera pardus), elang jawa (Spizaetus bartelsi), merpati hutan perak (Columba argentina), dan gajah sumatera (Elephant maximus sumatranus).
Contoh gambar kerusakan hutan :


 Contoh Hewan yang hampir punah akibat kerusakan hutan :




sumber : www.alamendah.wordpress.com

Selasa, 01 Februari 2011

LUKA INDONESIA,,...LUKA DUNIA,,...LUKA KITA BERSAMA

sudah cukup kita buwat alam menunjukan kemarahannya kpda kita semua......apa kita tidak sadar,, bahwa tragedi merapi , mentawai, serta bencana" yang lain adalah akibat ulah kita sendiri,,...masih belum puas kah kita melihat korban" yang berjatuhan....kita lihat akibat ulah kita sendiri banyak jiwa tak bersalah juga ikut dalam bencana ini...apakah kalian yang tidak merasakan dapat merasakan betapa perihnya, betapa pedihnya kehilangan sanak saodara mereka yang telah tewas termakan bencana ini...apakah kita hanya melihat , kita hanya menyumbang, kita hanya berkata" hanya untuk mereka yang telah tiada...,,itu hanya sebagian kecil yang bisa kita bagikan untuk mereka....cukup sudah kita buat dunia, dan mereka merasakan ke'egoisan kita...sudah....sudah teman....,, cukup sudah kita melihat mereka menangis, bersedih....mari kita bersama" menjadikan dunia kita ini menjadi muda kembali...,, menjadi ramah kembali ...